Jumat, 01 Juli 2016

Kebutuhan Manusia Ditinjau Dari Jangka Waktunya

3i-Networks SMARTeam - Ditinjau dari jangka waktunya, manusia pada dasarnya memiliki dua (2) kebutuhan. Adapun kebutuhan manusia tersebut pada umumnya adalah:

1. Kebutuhan Jangka Pendek
2. Kebutuhan Jangka Panjang

Kebutuhan Jangka Pendek, dapat dikatakan sebuah kebutuhan manusia yang memiliki sifat transaksional bahkan cenderung mendesak, baik untuk kelangsungan hidup maupun untuk memenuhi kewajiban-kewajiban bulanan. Contohnya seperti uang dapur bulanan, bayar listrik, bayar kredit (pinjaman bank), bayar keperluan sekolah anak, bayar telepon dll. Karena memiliki sifat transaksional maka dalam menyiapkan dana sebaiknya ditempat yang aman dan memiliki fleksibelitas. 

Adapun tempat yang tepat adalah Lembaga keuangan dan pada umumnya adalah bank, bisa tarik melalui teller juga melalui fasilitas atm sehingga ketika butuh tinggal mengambil. Baik dengan tarik tunai maupun auto debit dan fasilitas lainnya.

Kebutuhan Jangka Panjang, dapat dikatakan sebuah kebutuhan manusia yang memiliki sifat sebaliknya yaitu kebutuhan-kebutuhan manuasia dimasa yang akan datang namun seyogyanya dipersiapkan dimasa sekarang. Contohnya dana pensiun, pendidikan anak ke jenjang yang lebih tinggi, umroh, haji, pernikahan, membeli mobil idaman, rumah idaman dll. 

Dan karena sifatnya yang jangka panjang sebaiknya dalam mengelola uang jangan disimpan dibank sebab nilai dari pada uang kita akan terus turun. Selain karena terkena biaya administrasi bulanan, pajak, biaya-biaya lainnya juga karena inflasi. Untuk besaran suku bunga bank bisa di lihat pada gambar dibawah ini. (Data, 30 Juni 2016)


rata-rata suku bunga deposito 6.5% pertahun
Namun pada kenyataanya sebagian dari kita mengkesampingkan kebutuhan jangka panjang dengan berbagai macam alasan. Padahal kebutuhan jangka panjang itu sebetulnya sangat penting. Alasan paling klasik mengapa sebagian besar dari kita acapkali tidak memperdulikan karena mereka hanya memiliki kerangka berfikir yang sangat dangkal. Masa depan dipikir nanti, masa sekarang ya sekarang, begitu ungkapan kebanyakan orang. Dan alasan-alasan lain seperti tidak ada sisa penghasilan karena sudah habis untuk kebutuhan bulanan, tidak tahu caranya, tidak percaya sama perusahaan pengelola, masih trauma, penipuan dll, rata-rata masih banking minded. Tidak mau membuka paradigma bahwa ada cara yang lebih SMART dalam mengelola uang kita.

Namun demikian ada sebagian dari mereka meski sangat kecil jumlahnya dibandingkan dengan penduduk indonesia. Mereka sudah lebih terbuka dan mau belajar cara pengelolaan dalam mempersiapkan jangka panjang mereka. Salah satunya instrumen Unit Link, dimana instrumen ini terbilang sukses berkembang di indonesia karena memadukan proteksi (asuransi jiwa) dan investasi (reksadana) dalam satu paket kita sudah mendapat 2 fasilitas sekaligus. 

Sedang soal hasil tentu jauh diatas deposito suatu contoh produk CARlink Pro Mixed 100% dari program 3i-Networks PT AJ Central Asia Raya. Dengan asumsi pertumbuhan investasi sesuai perkembangan pasar 6%-20% pertahun. Bandingkan dengan suku bunga bank yang kisaran 4,5%.  Terbukti produk unit link CAR Life Insurence berhasil meraih 16 penghargaan dari Infobank Award. Dimana produk Unit Link CAR Life Insurence memiliki return investment yang bagus dan paling banyak diminati masyarakat indonesia. Berita klik disini


Contoh menabung (tabungan investasi) Rp 350.000,- selama 60 kali atau 5 tahun. Melalui 3i-Networks CAR Life Insurence.










Dengan tiga ( 3 ) manfaat dasar yang di dapat nasabah sebagai berikut:

  1. Asuransi jiwa (proteksi) hingga usia 74 tahun Rp 21.000.000,-
  2. Imbal hasil (return investment) 14-20% pertahun
  3. Income (penghasilan)

Lalu bagaimana sebetulnya cara kerja reksa dana itu? Dimanakah dana para nasabah dikelola oleh manager investasi CAR? Video dibawah ini secara sederhana akan memberikan pemahaman kepada kita. Silahkan untuk disimak.


Demikian, semoga dapat membuka paradigma kita yang (mungkin) selama ini masih ikut-ikutan "unyu-unyu" dan akhirnya ngga maju-maju.


Salam

sumber:
#kontan.co.id
#leader SMARTeam






Tidak ada komentar:

Posting Komentar